Rabu, 29 Desember 2010

Lihat Spesifikasi Mobilnya Dulu

Saat ditanya mengenai penghapusan subsidi bahan bakar untuk kendaraan roda empat oleh pemerintah, cowok berbintang Taurus ini mengatakan bahwa “Saya mengetahui kabar tersebut dari berita yang setiap pagi saya simak ditelevisi dan saya sangat tidak setuju dengan kebijakan tersebut,” tambahnya dengan lugas.

Mahasiswa yang akrab disapa Firman ini mengungkapkan, seharusnya pemerintah melihat kapasitas dan pengasilan dari para pengguna mobil, tidak semua pemilik mobil mempunyai penghasilan yang lebih diatas rata-rata.

“Pemerintah harus mengklasifikan terlebih dahulu, mana mobil yang tetap boleh menggunakan bahan bakar bersubsidi dan mana yang tidak. Klasifikasi tersebut dapat dilihat dari spesifikasi seri kemewahan mobil, tahun pembuatan, serta jenis mobil tersebut,” tutur mahasiswa yang berdomisili di Halim ini.

Firman berpendapat, untuk solusi lain dari masalah ini adalah dengan menurunkan harga bahan bakar pertamax atau pertamax plus dari harga sebelumnya sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat kecil hingga kalangan atas. “Bahan bakar bersubsidi boleh dihapus, asalkan harga pertamax diturunkan,” pungkas mahasiswa Jurusan Sistem Informasi UG ini. n Srie Mulia

Terlalu Memberatkan Mahasiswa

Mahasiswi yang akrab disapa Riri ini menuturkan, ia sudah mengetahui kebijakan pemerintah, mengenai penghapusan subsidi bahan bakar untuk kendaraan roda empat. “Iya saya tau melalui berita ditelevisi, tapi enggak tau tanggal berapa tepatnya kebijakan tersebut mulai berlaku, ujar cewek berbintang Libra ini.

Ia mengaku, kurang setuju dengan kebijakan tersebut karena terlalu memberatkan para pengendara mobil khususnya mahasiswa. “Harga premium sudah sangat terjangkau dikantong mahasiswa, jadi apa jadinya kalau bahan bakar bersubsidi tersebut dihapus,” ungkap Riri mahasiswa angkatan 2008, Jurusan Sistem Informasi.

Menurut mahasiswi yang gemar menyanyi ini, solusi selain kebijakan tersebut yaitu, pemerintah harus menciptakan bahan bakar baru yang ramah lingkungan dan harganya tidak berbeda jauh dengan bahan bakar bersubsidi (premium). “Pemerintah harus mencari solusi yang lebih baik lagi, sehingga tidak memberatkan masyarakat,” pungkasnya kepada Ecola kemarin,” n Srie Mulia

Manfaatkanlah Perpus UI Yang Baru

Banyak rumor yang berkembang pesat, mengenai pembangunan perpustakaan Universitas Indonesia yang akan disertai bioskop dan salon kecantikan didalamnya. Namun, berbeda dengan Sita Wardhani Suparyono, salah satu Dosen Statistik Fakultas Ekonomi UI. “Saya sendiri belum tau dan belum mendengar informasi seperti itu,” ungkap dosen yang menetap di Depok ini.

Sita menjelaskan, mungkin tempat-tempat mewah yang diisukan tersebut tidak akan ada diperpus UI yang baru, hanya saja Bank BNI yang akan berpindah lokasi dan sejumlah tempat yang bisa disewa oleh perusahaan-perusahaan luar. Apapun tempat yang akan didirikan dilokasi perpus baru tersebut, semoga tidak mengurangi daya guna dan aktivitas dari perpus itu sendiri.

“Setiap fakultas memang sudah mempunyai perpustakaannya masing-masing. Harapan saya, perpus yang baru ini dapat menambah koleksi dan melengkapi buku-buku yang dibutuhkan oleh para mahasiswa, serta dapat mengeksplorasi ilmu-ilmu yang mereka miliki,” ungkap dosen yang gemar photograpy, membaca dan travelling ini.

Perpustakaan yang direncanakan sebagai perpustakaan terbesar di Asia Tenggara ini, akan dibuka untuk umum dan dapat dikunjungi oleh mahasiswa dari luar UI. “Nanti, Silahkan datang ke perpus UI yang baru, manfaatkanlah perpus ini untuk menambah informasi, membangun dan memajukan diri diera globalisasi,” pungkasnya kepada Ecola kemarin. n Srie Mulia

Kapok Ditilang Lagi

“Banyak orang yang bilang kepada saya, sekarang-sekarang ini banyak razia yang digelar oleh polisi lalu lintas Depok,” ungkap mahasiswi yang akrab disapa Lita ini. Polisi lalu lintas di daerah Depok dan sekitarnya memang sedang gencar menggelar operasi zebra, hal tersebut banyak diakui oleh para pengendara motor.

Lita mengaku, ia bersama Ayah tercintanya juga pernah terjaring razia tersebut saat melewati jembatan merah kearah kampus UI. “Biasanya saya melewati jalan tersebut tidak pernah kena tilang, tetapi pagi itu dari kejauhan polisi yang berjaga sudah melihat saya dan ayah saya yang tidak mengunakan helm,” tutur cewek yang suka warna pink ini.

Kemudian mahasiswi pecinta Korea ini menjelaskan, ia ditanyai oleh polisi tersebut mengenai kelengkapan surat-surat kendararaan bermotor miliknya. Lalu membicaraan polisi tersebut mengarah untuk ke jalan damai. “Yaudah karena ga ada uang yang kecil, Ayah saya memberikan uang sebesar Rp 50.000 kepada polisi tersebut,” ungkap Lita, mahasiswi angkatan 2008 UG.

Kebesokan harinya cewek berbintang Leo ini menuturkan, ia lebih waspada dan selalu menggunakan helm ketika ingin melewati jalan tersebut. “Saya kapok ditilang lagi sama polisi,” pungkasnya kepada Ecola kemarin. n Srie Mulia

Mending Ikut Sidang

Pengalaman ditilang oleh polisi lalu lintas pernah dialami mahasiswa yang akrab disapa Aga ini. “Saya pernah ditilang polisi di perempatan Juanda,” ujarnya dengan lugas. Aga mengaku, saat ia melewati lampu merah Juanda ke arah Depok Baru, ia dihadang oleh polisi yang bertugas di tempat tersebut karena ia tidak menyalakan lampu utama motornya.

Memang pada siang itu banyak pengguna motor yang tidak menyalakan lampu motornya, tetapi hanya Aga yang ditilang oleh polisi. “Saya protes dong, kenapa hanya saya yang ditilang. Lalu polisi tersebut mencari-cari kesalahan saya yang lain. Menurut polisi tersebut, saya tidak menyalakan lampu sen padahal saya sudah menyalakannya,” ungkap cowok berbintang Aries ini.

Kemudian Aga (20) dibawa ke pos polisi dan diajak bernegosiasi. Aga menuturkan, ia ditawari jalan damai oleh polisi tersebut dengan imbalan uang Rp 50.000, tetapi ia lebih memilih ikut sidang dibanding harus mengeluarkan uang kepada polisi tersebut.

“Mending ikut sidang deh, dari pada harus mengeluarkan uang untuk tujuan yang tidak jelas, meskipun Surat Izin Mengemudi (SIM) saya ditahan,” tutur cowok yang berdomosili di Citayam ini. Seharusnya polisi tersebut memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dengan menegakan hukum dengan sebaik-baiknya dan bukan untuk mengajarkan hal-hal yang bersifat suap. n Srie Mulia