Kamis, 24 Desember 2009

Nasi Tiwul dan Gatot

Tiwul sering diasumsikan dengan makanan kampung, ndeso, dan makanan rakyat susah karena dahulunya beras mahal hanya orang kaya bisa makan nasi. Tiwul adalah hasil olahan dari tepung ubi kayu (cassava) melalui proses tradisional, yaitu tepung cassava ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran-butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit.

Dulu tiwul atau nasi tiwul dulu dikonsumsi sebagai makanan pokok seperti nasi beras padi atau dicampur dengan parutan kelapa sebagai jajanan. sekarang jarang bisa ditemui penjual tiwul ini hanya tempat - tempat tertentu atau daerah tertentu saja. Selain itu, tiwul dapat pula dikeringkan menjadi tiwul instan tradisional yang tahan disimpan lebih dari satu tahun, tapi masalahnya orang sekarang jarang yang mengenal tiwul apalagi anak - anak tidak akan mengenal nasi tiwul walaupun tiwul instan karena lebih mengenal bubur instan yang banayak mengandung MSG.

Gatot

Gaplek berkualitas rendah yang tidak ditepung maksutnya cassava yang berkualitas rendah di iris iris kemudian dijemur sampai kering. kemudian disimpan sampai timbul noda hitam pada gaplek. umumnya karena jamur E coli, setelah itu dicuci lalu dikukus seperti menanak nasi, biasanya dijadikan jajanan yang disebut gatot yang dicampur dengan parutan kelapa, untuk mencari jajanan ini juga tidak gampang seperti halnya tiwul

Tidak ada komentar: